Archive for the 'Tekno' Category

22
Jul
08

jdk 1.6.0 error on freebsd

I got the following error everytime I run my Java code using JDK 1.6.0 on FreeBSD 7.0 Stable.

java.io.IOException: Invalid argument
at java.net.PlainDatagramSocketImpl.send(Native Method)
at java.net.DatagramSocket.send(DatagramSocket.java:612)

I’ve been wondering what’s wrong since then. Thanks to this site, now I found the solution. Somehow, seems like Java always interpret the send method to use IPv6 related parameter, which of course will fail in case we use IPv4 parameter. We have to add parameter -Djava.net.preferIPv4Stack=true so that our code run smoothly.

Ijyou desu..

25
Mei
08

bookmarklet

Surely I’ve read somewhere before about this bookmarklet (probably on my Google Reader’s feed). However, I didn’t really pay attention in that term. But, recently I’ve found a nice web application which allows us to translate one english word to another easier english explanation about that words. The idea was almost the same with what we usually have, The Oxford Pocket Dictionary, which enables us to lookup some difficult english terms and get the easier explanation and examples about those words.

The website is here.

The developer provides us with a bookmarklet (you can see it from the upper right link of that website). How it basically works is you block a word in your browser, click the bookmarklet links in your bookmark toolbar, and voila, there comes a pop up browser where you can see the explanation of that word you select before.

In Firefox, when we want to lookup some kanji and japanese characters meaning in english, there is a good plugin called rikaichan, which works smarter (translating on the fly). I don’t know whether there is such plugin for english-to-english translation. However, this i-dict plugin (reminded me of some dictionary software created by my friend in ARC, Little Dict) is good because there are times when I read english website and I don’t know the meaning of the words. Opening between browsers and dictionary tools is not convenient.

Maybe, the idea can be extended for english-to-indonesia dictionary. I am just wondering whether there is such website or not.

25
Mei
08

the e-topia background

Jaman dulu, ada sebuah keluarga yang tinggal di rumah sederhana. Di dalam rumah itu terdapat satu ruang keluarga yang dilengkapi dengan tungku penghangat tradisional (dengan arang dan api). Ketika musim dingin tiba, seluruh anggota keluarga berkumpul di situ, si anak bisa mendapatkan cahaya yang cukup untuk belajar, orangtua bisa mengobrol dengan anaknya, nenek bisa menikmati malam yang panjang dengan menjahit pakaian untuk cucunya, dsb.

Kemudian muncullah era electrification (listrikisasi?), dimana pipa-pipa yang mengalirkan arus listrik terpasang di rumah mereka. Tak lama, rumah yang sederhana itu dilengkapi dengan aliran listrik yang kemudian memberikan ruang bagi munculnya teknologi-teknnologi baru seperti penghangat ruangan, lampu, kulkas, AC, dsb. Ketika musim dingin tiba di tahun berikutnya, si anak tidak lagi berkumpul di ruang keluarga untuk mengerjakan PR karena mereka bisa mendapatkan cahaya di kamarnya (alih-alih diselingi dengan obrolan orangtua dan nenek, suara musik dari New Kids on The Block memenuhi kamar mereka).

Karena teknologi maju seiring dengan tingkat konsumsi yang meningkat, orangtua tidak lagi ada di rumah untuk mengobrol. Mereka sering bekerja larut malam dan meninggalkan catatan kertas di kulkas untuk makan malam anaknya. Nenek, tentu saja, merindukan kebersamaan sosial. Namun, dia tidak bisa lagi menemukan kehangatan walaupun dia sudah berdiam di dekat tungku. Tentu saja karena tidak ada lagi orang yang bisa diajak ngobrol. Beberapa saat kemudian, nenek lebih memilih untuk tinggal di panti jompo yang sederhana, di mana dia bisa mengobrol dan bermain Bingo bersama teman sejawatnya.

Sekali dua kali, mereka masih berkumpul di dekat tungku hangat, bukan untuk menghangatkan diri karena mereka bisa melakukan itu di kamar masing-masing, bukan untuk belajar tentu saja, atau untuk menjahit. Kali ini mereka melakukan itu karena ingin bernostalgia dengan keadaan di masa lalu. Fungsi sosial dari tungku hangat ini pun, kalau tidak bisa dikatakan hilang, berubah.

———————————

Sekelumit kisah di atas saya terjemahkan dengan perubahan seperlunya dari buku e-topia karang William J. Mitchell. Buku ini menarik. Semoga bisa menjadi teman di kereta yang baik selama beberapa hari ke depan 😀 Kisah di atas hanyalah sekelumit pengantar dari buku ini, bagaimana ternyata majunya sebuah teknologi juga diiringi oleh perubahan nilai-nilai sosial dalam masyarakat. Kalau ada poin-poin menarik lain yang bisa menginspirasi saya untuk menulis di blog ini, akan saya paparkan dalam postingan berikutnya.

26
Apr
08

NetBSD Based Robot

This is a video about NetBSD-based robot presented at asiabsdcon 2008. For those of you who can’t see this video, I will tell you what it’s about. It’s basically a white robot, complete with its head, legs, and hands. What it can do is actually laughing. Yes, this robot starts to laugh everytime somebody turns on the switch. It laughs, moves its hand accordingly, somewhat similar with what Kamen Rider does. And after getting satisfied by laughing for like 10-15 seconds, it starts to fall down, and laughs again. Several seconds later, it does a somewhat strange movement (imagine yourself sleeps on bed, lift up your foot to make a ninety degree angle with your bed), and then, finally, try to get up. But ups, there is some mistake, the robot can’t get up properly.

For you who can see the video, enjoy it 😀

30
Mar
08

AsiaBSDCon 2008, Day Four

Hari ini saya datang tepat waktu sekali, pas ketika Pawel Jakub Dawidek menjelaskan tentang GEOM framework di FreeBSD. Baru kali ini saya mendengar istilah tentang GEOM. Maklum, masih cupu. Yang mulai dapat saya tangkap adalah ketika dia menjelaskan tentang aplikasi dari GEOM, yaitu tools-tools semacam gjournal, geli, gmirror, dsb. Walaupun belum pernah coba itu semua, namun karena dia demo di tempat, jadi sedikit banyak ada bayangan tentang apa yang bisa kita lakukan dengan menggunakan GEOM framework. By the way, GEOM sendiri nampaknya memang telah menjadi bagian utama dari FreeBSD, terbukti dengan ditampilkannya keterangan tentang GEOM di sini .

Sesi kedua, saya tinggal di ruangan yang sama untuk mendengarkan penjelasan tentang iSCSI oleh Alistair Crooks. Sebenarnya, di awal-awal penjelasannya tampak menjanjikan, apalagi orangnya lucu, namun apa daya, kantuk melanda dan dari 45 menit penjelasan, saya hanya bisa bertahan selama 20 menit saja. Dari sekian penjelasan itu, yang dapet saya tangkap hanyalah bahwa iSCSI itu merupakan protokol untuk aplikasi Storage Area Network (SAN) 😀

Setelah sesi itu, waktunya untuk makan siang yang kemudian dilanjutkan dengan keynote speech oleh Profesor Sunahara dari Nara Institute of Technology. Sunahara sensei menjelaskan tentang digunakannya embedded BSD dalam sistem komunikasi taksi, ambulans, dan weather reporting. Menarik. Jepang emang jago untuk masalah embedded2 system dan aplikasi2 mobile internet.

Kemudian, Claudio Jeker, satu-satunya developer OpenBSD yang datang pada konferensi ini, menjelaskan tentang OpenBSD network stacks internal. Udah cuman satu-satunya OpenBSD guy, dia kena masalah lagi gara2 tiba-tiba laptopnya ngehang waktu mau presentasi. Jeker menjelaskan network stacks ini dengan sangat menarik, terbukti dengan munculnya pertanyaan yang begitu banyak pada akhir sesi dia. Oh ya, Jeker emang orang sakti. Selain developer utama OpenBSD, dia juga menjadi developer utama OpenBGPD sama OpenOSPFD. Ngeri…

Lanjutkan membaca ‘AsiaBSDCon 2008, Day Four’