Di hari kedua ini, saya akhirnya bisa lebih mengetahui nama-nama para developer BSD yang hadir di tempat konferensi. Beberapa nama yang akhirnya saya berhasil intip di name-tag mereka adalah Matt Olander, Kris Moore, dan Brooks Davis. Matt Olander dan Kris Moore nampaknya belum unjuk gigi pada dua hari pertama AsiaBSDCon 2008 ini. Mereka baru akan tampil pada sesi penjelasan paper mulai esok hari (Sabtu). Matt dan Kris sendiri adalah pengembang utama sistem PC-BSD, yang mana merupakan desktop version BSD dengan menggunakan sistem FreeBSD. Si Kris adalah seorang pria gendut yang saya sebut di postingan sebelumnya 😀 Dia tetap mengenakan kaos PC-BSD dengan motif yang berbeda. Later, saya baru mengetahui bahwa dialah project founder dari PC-BSD.
Sementara Matt Olander mudah sekali untuk dikenali. Dalam beberapa foto yang beredar di internet, dia sering tertangkap kamera dalam kondisi memakai horn merah khas daemon FreeBSD. Begitu pula dalam acara ini, dia tetap memakai horn itu dengan lampu merah yang menyala-nyala. Dia hari ini kebetulan menjual beberapa aksesoris FreeBSD seperti boneka daemon, stiker, kaos, dan CD orisinal FreeBSD 6.3 . Saya membeli sebuah CD orisinal pesanan teman seharga 2000 Yen, dan 2 buah boneka masing-masing seharga 1000 Yen. Lumayan, untuk dipajang di meja, sebagai penyemangat untuk menyelesaikan sotsuron 😀 Oh ya, si Matt juga memberi saya sebuah CD case FreeBSD sebagai bonus karena saya memborong 3 item sekaligus. Hihihi…
Satu yang akan selalu saya ingat, pembicaraan dengan Matt diawali dengan satu pertanyaan, “Are you a FreeBSD commiter?”.. “No, sir. I am just a typical user of FreeBSD” 😀
Tentang kuliah hari ini oleh McKusick, saya lagi-lagi tercengang dengan metode dia dalam membawakan materi berat dalam nuansa yang begitu bersahabat. Total, dia memberikan kuliah selama 5.5 jam, dibagi dalam dua sesi, pagi dan siang. Dari 5.5 jam itu, dia berhasil membuat saya terjaga selama sekitar 4,5 – 5 jam. Ini adalah sebuah prestasi yang sangat hebat bagi saya untuk terjaga dalam kurun waktu yang lama mendengarkan orang ngasih kuliah. Yappari, as expected from UC Berkeley’s lecturer and super-guru of BSD (it is said that he is the BSD himself)… Dia berkata seakan-akan memang BSD itu adalah bagian dari tubuhnya.. Bagian dari dirinya..
Marshall juga sering menyebut kata-kata eighties dan nineties, menandakan tentang masa-masa dimana poin-poin penting dalam proses pengembangan FreeBSD dilakukan. Dan lagi-lagi, dialah bagian dari sejarah itu sendiri. Cukup mengerikan ketika dia menjelaskan tentang soft updates, dan dia bilang kalo soft updates itu terdiri dari ribuan line of codes, dan dengan entengnya dia bilang kira2 “It is actually written in some thousands of line of codes. And, unfortunately, it was only me at that time that understood the code. But now, apparently there are about 10 people working on the code.”
McKusick dengan sangat elegan menjelaskan tentang konsep TCP/IP stack dalam FreeBSD. Sedikit juga tentang algoritma TCP. Fakta-fakta kecil tentang bagaimana traceroute bekerja (dengan memanfaatkan hop count field dalam IP header), bagaimana konsep Fast File System, Snapshots, Journalling, soft updates, semua topik2 yang baru hari itu saya dengar (dan membuat lebih tertarik lagi untuk mendalami jeroannya BSD).
Seusai sesi tutorial, saya berkenalan dengan salah satu peserta asal Nepal, sysadmin di Kathmandu Institute of Technology. Dia mengembangkan FreeBSD sebagai OS utama dalam jaringannya, sama dengan yang dilakukan sysadmin2 di ITB. Jadilah, karena sedikit banyak saya juga pernah main2 BSD untuk urusan kayak ginian, ngerasa nyambung gitu ngobrol sama dia. Kalo ngobrol sama developer2 itu, masih jauh banget levelnya. Terlalu jauuuhhh… Hihihi… Dia juga baru pertama kali ke Jepang, jadilah dia turis yang pengen main2 kemana2. Saya temenin dia sebentar ke Akihabara untuk cari colokan buat charger kameranya.
Intinya, hari ini menarik sekali buat saya 😀
Sedikit fakta gak penting, hari ini juga, saya naik sepeda dari asrama ke kampus Tokodai Ookayama, selama 2 jam. Hehehe…
Komentar Terbaru